SIARAN PERS KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
NOMOR : SP.236/SJ.5/VI/2025
NOMOR : SP.236/SJ.5/VI/2025
JAKARTA, (9/6) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Loka Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (LPSPL) Sorong menggugah kesadaran generasi muda terhadap pentingnya menjaga laut melalui aksi bersih pantai di Pulau Doom, Papua Barat Daya. Kegiatan memperingati Hari Laut Sedunia itu melibatkan 45 peserta, terdiri dari perwakilan LPSPL Sorong serta siswa-siswi SD Negeri 19 Doom dan SD YPK III Bethel Doom.
World Ocean Day yang diperingati setiap 8 Juni merupakan momentum global untuk mengingatkan pentingnya laut sebagai sumber oksigen, keanekaragaman hayati, dan pangan dunia. Direktur Jenderal Pengelolaan Kelautan, Koswara, menegaskan bahwa peringatan ini bukan sekadar seremoni.
"Laut adalah masa depan bangsa. Melalui kolaborasi semua pihak, kita bisa menjadi bagian dari solusi, bukan pencemar. Mari jaga laut dari sampah plastik demi keberlanjutan ekonomi biru Indonesia,” ujarnya dalam siaran resmi KKP di Jakarta, Senin (9/6).
Aksi bersih pantai dimulai dengan edukasi tentang bahaya sampah plastik terhadap ekosistem laut dan kesehatan manusia. Setelahnya, para peserta memungut sampah di pesisir menggunakan sarung tangan dan karung. Hasilnya, terkumpul 73 kg sampah plastik, terdiri dari 40 kg botol plastik dan 33 kg gelas plastik.
Sampah yang berhasil dikumpulkan selanjutnya dipilah dan diangkut ke Sorong. Sampah plastik bernilai ekonomi dijual ke Bank Sampah, sementara sisanya dibuang di TPS resmi milik Pemkot Sorong di Halte Doom. Upaya ini sekaligus mengajarkan praktik pengelolaan sampah yang bertanggung jawab dan berkelanjutan.
Ancaman sampah plastik tidak bisa dianggap remeh. Mikroplastik yang terbentuk dari limbah plastik dapat masuk ke rantai makanan laut dan berisiko bagi kesehatan manusia. Penelitian menunjukkan, mikroplastik dapat membawa zat berbahaya seperti logam berat dan senyawa pengganggu hormon, yang memicu penyakit kronis.
Pulau Doom sendiri, meski dikenal karena sejarah dan keindahan lautnya, juga menghadapi tantangan pencemaran plastik. Kegiatan seperti ini menjadi simbol komitmen pemerintah dalam menjaga laut tetap bersih dan sehat, sebagai syarat penting menuju keberlanjutan.
Hal ini sejalan dengan kebijakan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono yang menekankan pentingnya pembangunan ekonomi biru berbasis kelestarian ekosistem laut, pengurangan pencemaran laut, serta pelibatan masyarakat sebagai ujung tombak dalam menjaga laut Indonesia.
HUMAS DITJEN PENGELOLAAN KELAUTAN
Sumber: KKP WEB
0 Komentar